Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INDONEISA K13 WORD DOC

PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INDONEISA K13 WORD DOC-Pada tahap perencanaan pembelajaran, peneliti terlebih dahulu menyusun RPP yang akan diterapkan di kelas pada setiap siklusnya. ptk bahasa indonesia. Siklus I difokuskan pada jenis­jenis karangan yaitu karangan argumentasi, persuasi, eksposisi, deskripsi, dan narasi. Siklus II meliputi perbaikan atas kesalahan-kesalahan pada siklus I yang berasal dari siswa ptk k13 doc, yaitu penekanan pada penguraian fakta, pengungkapan alasan yang kuat, kedramatikan isi karangan, dan ejaan, maupun dari guru (peneliti). Perencanaan siklus III ptk bahasa indonesia kelas X untuk memperbaiki dan menyempurnakan kesalahan-kesalahan kecil pada siklus II ptk dalam bentuk word.

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa simpulan yang dapat dikemukakan, yaitu sebagai berikut penelitian tindakan kelas kurikulum 2013.
1) Tahap pelaksanaan pada siklus I difokuskan pada jenis-jenis karangan, pengertian karangan, ciri-ciri umum contoh ptk bahasa indonesia, dan langkah-langkah menulis karangan persuasi. Tema iklan yang ditayangkan pada siklus I ini adalah Daihatsu Xenia. Pada siklus I ini, banyak siswa yang tidak menguraikan fakta secara terperinci sesuai dengan imajinasi dan pemikiran siswa masing-masing. Permasalahan selanjutnya download ptk kurtilas, masih banyak siswa yang membuat kekeliruan pada ejaan, kalimat, bahasa baku, maupun keruntutan paragraf.

2) Pada siklus II, pembelajaran difokuskan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pada siklus I, baik kesalahan kolektif, seperti penulisan judul download contoh ptk kelas XI, penguraian fakta atau argumen, kekomunikatifan dalam kata, kedramatikan karangan serta kesinambungan, dan keruntutan paragraf maupun kesalahan individual ptk bahasa indonesia kelas XII, seperti ejaan, bahasa baku, dan penulisan judul. Tema iklan yang ditayangkan pada siklus II ini adalah Panasonic Allowa Plus. Pada siklus II ini, kemampuan mengarang yang ditunjukkan siswa belum naik secara signifikan. Hal tersebut, dibuktikan dengan masih adanya siswa yang mendapat nilai dalam kategori “kurang” karena sebagian siswa sudah mulai bosan dengan materi pembelajaran yang sama ptk lengkap doc.
Selanjutnya pada siklus III, peneliti mencoba kembali memperbaiki kesalahan­kesalahan sebelumnya dan memaksimalkan semua pembelajaran, hingga semua siswa dapat kembali antusias terhadap pembelajaran mengarang persuasi referensi PTK. Produk iklan yang ditayangkan dalam siklus ini adalah CSL Blueberry yang mengemukakan fitur-fitur (kelengkapan) canggih secara terbuka, untuk memudahkan siswa dalam menguraikan fakta dan keunggulan produk tersebut pada karangannya PTK word document.

Pemilihan media pembelajaran berupa iklan niaga ini agar suasana pembelajaran lebih menarik dan tidak menekan siswa. Hal itu dikarenakan siswa merasa terfasilitasi dalam hal memperluas imajinasinya untuk menulis karangan persuasi melalui tayangan iklan niaga tersebut ptk lengkap k13.

3) Pembelajaran dilaksanakan berhasil memunculkan tanggapan positif pada diri siswa contoh ptk bahasa indonesia kurikulum 2013. Tanggapan positif tersebut yaitu dengan mulai banyaknya siswa yang bertanya, mengungkapkan pendapat, maupun menjawab pertanyaan dari guru (peneliti) ptk sma. Salah satu faktor yang menyebabkan kemajuan tersebut ialah, pendekatan secara personal dari pihak guru kepada masing-masing siswa sehingga merasa tidak canggung dan tetap menghormati gurunya.

PENGGUNAAN MEDIA IKLAN NIAGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI PADA SISWA KELAS X IPA 3 SMA NEGERI 1 PADANG TUALANG  TAHUN AJARAN 2016 / 2017


Untuk Mendapatkan File Lengkap dalam bentuk Word SMS/WA 0856-42-444-991 

1.1 Latar Belakang Masalah
Media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Di samping dapat menarik perhatian siswa, media pembelajaran juga dapat menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. D alam penerapan media pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan berorientasi pada prestasi belajar.

Dalam pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia media pengajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Di antara empat keterampilan berbahasa tersebut yang paling sulit adalah keterampilan menulis. Syamsudin (1993: 11) dalam Yuniarti (2009:5) menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah keterampilan yang paling sulit jika dibandingkan dengan keterampilan lainnya, seperti membaca dan menyimak untuk memperoleh informasi dan ide untuk dituangkan dalam tulisan.

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa harus dipandang sebagai proses, yaitu menulis perlu dilakukan melalui tahapan-tahapan yang meliputi (1) tahapan prapenulisan atau persiapan menulis, (2) tahapan penulisan, dan (3) tahapan pascapenulisan. Tahap prapenulisan (persiapan) penulisan perlu dilakukan kegiatan: (a) penetapan tema, (b) mempertimbangkan maksud penulisan, (c) memperhatikan sasaran pembaca, (d) mengumpulkan informasi, dan (e) mengorganisasikan ide atau membuat kerangka tulisan. Tahap penulisan meliputi kegiatan: (a) pengenalan ide atau gagasan penulisan, (b) pemaparan ide atau gagasan tulisan, dan (c) menyimpulkan ide atau gagasan tulisan. Tahap pascapenulisan dilakukan: (a) editing, dan (b) revisi tulisan.

Tarigan (1994: 3) berpendapat, “Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang baik dan teratur.”

Meskipun uraian sebelumnya menyatakan bahwa keterampilan menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang sangat sulit dan kompleks, seperti keterampilan menulis ini sangat penting dikuasai oleh siswa. Sejalan dengan pernyataan itu, Akhadiah (1998:1) mengemukakan bahwa selain dapat menolong siswa untuk berpikir secara kritis, kegiatan menulis juga merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa di sekolah. Oleh karena itu, keterampilan menulis merupakan salah satu tujuan dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Namun, pengajaran menulis di sekolah belum berjalan dengan baik. Selama ini pembelajaran menulis di sekolah hanya mendapat porsi waktu yang sedikit dibandingkan dengan pembelajaran kebahasaan lainnya. Selain itu, guru hanya berorientasi untuk melihat hasil tulisan siswa tanpa membelajarkan proses menulis pada siswa. Akhirnya, tujuan pembelajaran menulis hanya mengarah pada pencapaian kemampuan menulis siswa. Dengan perkataan lain, siswa hanya dituntut untuk cerdas secara intelektual. Hal inilah yang menjadikan menulis sebagai suatu beban.

Keberhasilan belajar sangat bergantung pada upaya guru membelajarkan para siswanya. Meskipun demikian, dalam kerangka pembelajaran guru merupakan salah satu faktor saja untuk mencapai keberhasilan pembelajaran disamping faktor metode, bahan, media, dan penilaian. Salah satu kelemahan yang nyata di lapangan adalah kurang variatifnya guru dalam menyajikan materi pelajaran karena terdorong untuk mengejar pencapaian target waktu yang telah ditentukan, tidak merangsang, dan kurang membahas karangan. Tarigan (1991: 3) mengemukakan bahwa penyebab kekurangmampuan siswa dalam menulis karangan adalah sebagai berikut.

Sikap sebagian masyarakat Indonesia terhadap bahasa Indonesia belum menggembirakan, mereka tidak merasa malu memakai bahasa yang salah. Kesibukan guru bahasa Indonesia di luar jam kerjanya menyebabkan mereka tidak sempat lagi memikirkan bagaimana cara pelaksanaan pengajaran yang menarik dan efektif.

Metode, materi, dan media pelajaran yang kurang bervariasi, serta mungkin sekali hasil karangan siswa yang ada pun tidak sempat dikoreksi. Bagi siswa sendiri, pelajaran mengarang dirasakan beban belaka, dirasakan kurang menarik.

Latihan mengarang yang sangat kurang dilakukan oleh siswa.
Berdasarkan permasalahan itulah, peneliti tergugah untuk melakukan penelitian tentang menulis. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian terhadap siswa SMA kelas X IPS 3 tentang menulis karangan persuasi. Persuasi merupakan bentuk karangan yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang baik pembaca atau juga pendengar agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis. Pembelajaran menulis persuasi penting bagi siswa karena karangan persuasi dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaannya dalam bentuk karangan dengan mengajak pembaca agar tergerak melakukan sesuatu yang dikendaki penulis.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Observasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Observasi awal dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap wawancara dan melihat hasil menulis karangan persuasi pada siswa. Berdasarkan hasil wawancara peneliti, selaku guru kelas X IPA 3 

SMA Negeri 1 Padang Tualang dan delapan orang siswa kelas X IPA 3 didapatkan keterangan bahwa belum ada metode atau media khusus yang mereka pakai dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis karangan persuasi. Guru masih menggunakan metode ceramah dan contoh keseharian saja.
Tahap kedua adalah dengan melihat langsung karangan persuasi di buku catatat siswa. Ternyata aspek kebahasaan dan ejaan dalam karangan persuasi yang dibuat oleh siswa masih terdapat banyak kesalahan. Selain itu, guru hanya menilai hasil pekerjaan siswa dengan paraf saja tanpa memeriksa sama sekali. Hal ini pembelajaran menulis karangan persuasi belum memenuhi indikator tercapainya tujuan pembelajaran.

Dilihat dari uraian di atas, ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis, termasuk pembelajaran menulis karangan persuasi. Artinya, menulis merupakan kegiatan yang paling sulit untuk dilakukan siswa. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skema, pengetahuan, pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan atau karangan. Jadi, tidak heran masih banyak siswa yang jarang dan sulit melakukan aktivitas menulis karena menulis bukanlah kemampuan yang dapat dikuasai dengan sendirinya, melainkan harus melalui proses pembelajaran sehingga diperlukan sebuah proses panjang untuk menumbuhkan tradisi menulis.

Oleh karena itu, perlu segera dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Perlu disadari bahwa proses pembelajaran yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan suatu pembelajaran. Dengan demikian, dituntut kreativitas yang tinggi dari para pengajar untuk terus mencari metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran seperti yang diharapkan dalam penyampaian materi pembelajaran PTK SMA Bahasa Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi adalah dengan media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti mencoba menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan media iklan niaga dari tanyangan iklan televisi dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Alasan peneliti menggunakan media iklan niaga adalah untuk meningkatkan minat siswa dalam menulis karangan persuasi. Media iklan niaga dirasa relevan oleh penulis dalam mengembangkan imajinasi dan ide kreatif dari siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Padang Tualang. Media iklan niaga juga digunakan dalam proses menulis karangan persuasi. Agar proses pembelajaran meyenangkan dan tidak membosankan, bahkan dapat menarik perhatian siswa.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan penggunaan media iklan niaga dari tayangan iklan televisi sebagai sarana atau media untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan persuasi. Penelitian yang dimaksud berjudul “Penggunaan Media Iklan Niaga untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Persuasi pada Siswa Kelas X IPA 3 SMA Negeri 1 Padang Tualang Tahun Ajaran 2016/2017”.

Post a Comment for "PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAHASA INDONEISA K13 WORD DOC"