PTS SUPERVISI AKADEMIK PENDEKATAN KOLABORATIF PENGELOLAAN PBM
PTS SUPERVISI AKADEMIK PENDEKATAN KOLABORATIF PENGELOLAAN PBM-Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan dan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM pts supervisi klinis melalui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 khususnya pada aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar ptk supervisi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah. Metode dan rancangan penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988:10) yang mencakup kegiatan sebagai berikut : (1) perencanaan (planning) , (2) pelaksanaan tindakan (action), 3) observasi (observation) , (4) refleksi (reflection). Subjek penelitian adalah pts kepemimpinan kepala sekolah guru di SMPN pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak 8 guru.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU PENGELOLAAN ADMINISTRASI KELAS MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SDN KECAMATAN KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KLINIS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN PBM MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SDN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MELALUI POLA PEMBINAAN PROFESIONAL DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI SMAN KABUPATEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi, yaitu Triangulasi yang digunakan dalam penelitian adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49,50 dan hanya masuk dalam kategori KURANG, pada siklus I meningkat cukup signifikan dan terdapat 3 guru atau 37,50% yang dinyatakan mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83 dan masuk dalam kriteria CUKUP dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai BAIK. Dari hasil penelitian sebagaimana dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM program tindak lanjut pts ptk.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU PENGELOLAAN ADMINISTRASI KELAS MELALUI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SDN KECAMATAN KARANGPUCUNG KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KLINIS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN PELAJARAN 2015/2016
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN PBM MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN KOLABORATIF DI SDN SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP MELALUI POLA PEMBINAAN PROFESIONAL DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF DI SMAN KABUPATEN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan studi dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi, yaitu Triangulasi yang digunakan dalam penelitian adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49,50 dan hanya masuk dalam kategori KURANG, pada siklus I meningkat cukup signifikan dan terdapat 3 guru atau 37,50% yang dinyatakan mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83 dan masuk dalam kriteria CUKUP dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai BAIK. Dari hasil penelitian sebagaimana dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM program tindak lanjut pts ptk.
Kata Kunci : supervisi akademik, kolaboratif, kemampuan, PBM
DOWNLOAD PTS SD LENGKAP DOC
A. pts kepala sekolah SMP pdf
Dari data-data hasil proses penelitian tindakan sekolah yang dilakukan di SMPN Kecamatan Kabupaten Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan bahwa :
1. Kepala sekolah menerapkan pendekatan kolaboratif. Pendekatan langsung ditunjukkan dengan keaktifan mendekati guru dan melaksanakan rapat guna mengetahui kendala yang dialami guru. Pendekatan tidak langsung ditunjukkan dengan guru yang aktif berkonsultasi dengan kepala sekolah apabila menemukan kendala dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah menerapkan teknik kunjungan kelas dan obsevasi kelas untuk mengamati guru dalam proses pembelajaran, pertemuan individu antara kepala sekolah dengan guru. Prinsip supervisi yang diterapkan kepala sekolah yaitu: (1) prinsip kooperatif, yaitu melakukan kerjasama dengan guru untuk saling mengisi dalam rangka memperbaiki kompetensi guru; (2) prinsip berkesinambungan, yaitu melaksanakan supervisi akademik secara teratur setiap tahun; dan (3) prinsip humanis. Dari hasil penelitian mengenai peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan PBM melalui pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan oleh kepala sekolah dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif ini sudah berjalan dengan baik artinya peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat berpengaruh kepada peningkatan kemampuan guru. Pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif ini bersifat intruksional yaitu pelaksanaan supervisi diatur oleh kepala sekolah secara langsung seperti pembuatan jadwal supervisi berdasarkan hasil kesepakatan dengan masing-masing guru, maka guru dapat mengetahui kapan akan dilakukannya kegiatan supervisi. Pelaksanan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif di SMPN mendapat dukungan penuh dari para guru, karena mereka merasakan manfaat dari diadakannya supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif ini terutama pada aspek kemampuan dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
2. Peningkatan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM), di mana pada kondisi awal tidak ada guru yang mampu menyusun pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) dengan baik hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya hasil nilai rata-rata yang diperoleh guru-guru yaitu 49,50 dan hanya masuk dalam kategori kurang, pada siklus I meningkat cukup signifikan dan terdapat 3 guru atau 37,50% yang dinyatakan mampu mengelola proses belajar mengajar (PBM) dengan baik, dengan peroleh nilai rata-rata secara klasikal sebesar 66,83dan masuk dalam kriteria cukup dan pada siklus terakhir menjadi guru atau 100%, dibuktikan dengan perolehan nilai secara klasikal sebesar 80,17 dalam kriteria nilai baik.
Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik dengan pendekatan kolaboratif yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 8 guru di SD Negeri Ridomanah 02, dinyatakan BERHASIL meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
PTS KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI
B. penelitian tindakan sekolah untuk pengawas SMP
Dari penjelasan pada kesimpulan di atas, saran yang bisa penulis sampaikan adalah sebagi berikut:
1. Bagi Guru
a. Guru perlu bersikap kooperatif terhadap pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah. Hal tersebut karena supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah mempunyai tujuan untuk memperbaiki pembelajaran yang dilakukan oleh guru..
b. guru hendaknya selalu menyadari akan kekurangan dan kelemahannya di dalam melaksanakan tugas-tugasnya terutama yang berkaitan dengan kemampuan dalam pengelolaan proses belajar mengajar (PBM) sehingga diharapkan guru dapat selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah maupun rekan-rekan guru yang lain sebagai upaya meningkatkan kemampuannya khususnya pengelolaan proses belajar mengajar (PBM).
2. Bagi Sekolah
a. Kepala sekolah perlu melengkapi isi dokumen program supervisi akademik yang disusun dengan mencatumkan pendekatan supervisi dan teknik supervisi yang akan diterapkan pada saat melaksanakan supervisi akademik.
b. Kepala sekolah perlu memberikan penghargaan bagi guru yang memenuhi standar dan memiliki kinerja baik dengan hasil pengamatan atau pengawasan yang dijadikan sebagai dasar pertimbangan pemberian penghargaan tersebut kepada guru.
3. Bagi Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten hendaknya lebih mengoptimalkan kegiatan-kegiatan kepengawasannya terutama berkenaan dengan pembinaan sumber daya personal tenaga pendidikan (guru)
Post a Comment for "PTS SUPERVISI AKADEMIK PENDEKATAN KOLABORATIF PENGELOLAAN PBM"