Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

CONTOH PTK MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK PANDEMI COVID

CONTOH PTK MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK PANDEMI COVID-Proses pembelajaran telah dirancang sedemikian rupa oleh para pakar pendidikan. Karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentengi generasi muda dari dampak negative, dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi gelobalisasi baik di tingkat MI, MTs, MA, maupun Perguruan Tinggi. 

Bukan hanya para pakar pendidikan, guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang diajarnya, agar mencipatakan daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran tesebut. Sepertihalnya kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan aplikasi media sosial (baik Facebook, Whatsaap, Twitter, dll) yang sangat digandrungi oleh peserta didik. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman ini, khususnya pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat penting dilakukan. Terlebih lagi, hal ini dapat menciptakan budaya positif dalam menggunakan media sosial bagi peserta didik.

Kekhawatiran ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila, kita sebagai guru mau memberikan arahan, dan dengan sabar mendampingi dan mengawasi peserta didik saat menggunakan media sosial pada kegiatan belajar mengajar. Malahan, media sosial yang sangat digandrungi peserta didik ini dapat memberiakan Motivasi Belajara kepada peserta didik secara tidak langsung dalam bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar. 

Proses pembelajaran yang dilakukan guru-guru di SMAN selama ini dilakukan secara konvensional dengan kecendrungan penggunaan metode ceramah dan media pembelajaran seadanya pada saat pembelajaran daring. Dalam penyajian materi, guru hanya menggunakan media pembelajaran powerpoint, ataupun media visual saja. Guru masih khawatir jika memanfaatkan media jejaring sosial seperti Facebook, Whatsaap, Twitter, dan lainya.

Penggunaan metode konvensional dan media pembelajaran yang monoton dan seadanya ini menimbulkan dampak negative bagi peserta didik di SMAN. Seperti halnya yang terjadi di kelas X-IPA 5. Peserta didik kelas X-IPA 5 tersebut yang kekurangan motivasi dalam belajar, menjadi malas dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring. Hal ini terlihat dari semakin meningkatnya siswa kelas X-IPA 5 yang telat hadir pada saat pembaelajaran yang dilakukan secara daring,

Untuk meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menulis  peserta didik kelas X-IPA 5 guru mencoba menerapkan Metode Eksperimen dan menggunakan media jejaring sosial Facebook sebagai ruang kelas virtual.

Setelah diterapakan, didapatkan hasil yang cukup memuaskan. Pada siklus I, mulai terjadi peningkatan pada kemampuan menulis siswa kelas X-IPA 5. Terdapat 26 (81,25%) siswa kelas X-IPA 5 yang mencapai criteria KKM. Sedangkan pada siklus II terdapat 27 (84,38%) siswa yang mencaai keriteria KKM yang telah ditentukan.

Sedangkan pada peningkatan Motivasi Belajar didapatkan hasil yang juga sesuai dengan harapan. Pada siklus 1 terdapat 26 (81,25%) siswa yang mencapai criteria keberhasilan minimal Motivasi Belajar. Sedangkan pada siklus II terdapat 29 (90,63%) siswa yang mencapai criteria keberhasilan minimal Motivasi Belajar. 

Kata Kunci: Metode Eksperimen, Facebook,  Kelas X-IPA 5, Bahsa Inggris, contoh ptk sd, contoh ptk smp, contoh ptk sma, ptk daring, ptk 2021,

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENULIS RECOUNT TEXT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS X SMAN 

Download PTK dan PTS Link

Gelobalisasi membawa dampak yang cukup besar, terutama terhadap generasi muda yang menjadi pengguna aktif media sosial seperti Facebook, Whatsaap, Twitter, dan yang lainya. Aplikasi media sosial yang dibuat mudah dalam penggunaannya, dan fitur-fitur yang membuat menarik minat generasi muda, menjadi jalan yang sangat mulus bagi gelobalisasi untuk mempengaruhi generasi muda.

Proses pembelajaran telah dirancang sedemikian rupa oleh para pakar pendidikan. Karena pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk membentengi generasi muda dari dampak negative, dan kesiapan generasi muda dalam menghadapi gelobalisasi baik di tingkat MI, MTs, MA, maupun Perguruan Tinggi. 

Bukan hanya para pakar pendidikan, guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi yang diajarnya, agar mencipatakan daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran tesebut. Sepertihalnya kegiatan belajar mengajar yang memanfaatkan aplikasi media sosial (baik Facebook, Whatsaap, Twitter, dll) yang sangat digandrungi oleh peserta didik. Penyesuaian terhadap perkembangan jaman ini, khususnya pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat penting dilakukan. Terlebih lagi, hal ini dapat menciptakan budaya positif dalam menggunakan media sosial bagi peserta didik.  

Banyak dari kalangan guru yang masih khawatir dalam memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Whatsaap, Twitter sebagai media laternatif pembelajaran. Kekhawatiran ini terjadi bukan tanpa alasan. Media sosial yang begitu mudah diakses, dan memiliki fitur-fitur yang menarik, membuat banyak peserta didik/generasi muda kecanduan dalam menggunakannya. Mereka seperti tidak mengenal batas waktu dalam menggunakannya. Juga, dalam memanfaatkan media sosial, guru khawatir hal-hal negative yang bertebaran di media sosial, “dikonsumsi” oleh peserta didik.

 Proses pembelajaran yang dilakukan guru-guru di SMAN selama ini dilakukan secara konvensional dengan kecendrungan penggunaan metode ceramah dan media pembelajaran seadanya pada saat pembelajaran daring. Dalam penyajian materi, guru hanya menggunakan media pembelajaran powerpoint, ataupun media visual saja. Guru masih khawatir jika memanfaatkan media jejaring sosial seperti Facebook, Whatsaap, Twitter, dan lainya, malah membuat peserta didik melakukan penyimpangan dalam kegiatan belajar mengajar. Sepertihalnya, pemberian izin penggunaan media sosial dalam belajar mengajar, malah digunakan untuk mengakses sesuatu yang diluar tugas yang diberikan. Guru juga jarang menggunakan variasi-variasi dalam menerapkan metode pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah untuk memperoleh konsep atau pengetahuan. Guru jarang memberi tugas kepada peserta didik secara kelompok untuk melakukan pembahasan terhadap materi yang memungkinkan mereka menginterpretasikan dan menjelaskan fenomena dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Setelah mencari dari berbagai sumber terkait solusi yang dibutuhkan dalam mengatasi permasalahan diatas, guru menemukan satu metode yang dirasa mampu meningkatkan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Metode yang dimaksud adalah Metode Eksperimen. Metode Pembelajaran Eksperimen yang lebih berfokus pada keaktifan peserta didik  dalam kegiatan belajar mengajar dapat membuat peserta didik menjadi bersemangat. Dalam kegiatan belajar mengajar yang menerapkan metode eksperimen, peserta didik diminta untuk secara langsung mencoba atau melakukan suatu kegiatan ekperimen, dan bukan hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Peneliti juga memanfaatkan Media Jejaring Sosial Facebook sebagai media untuk berekperimen mereka dalam membuat sebuat teks. Penggunaan media sosial ini didasari atas kesenangan peserta didik pada media sosial ini, dan juga didasari atas banyaknya peserta didik yang memiliki akun media sosial ini. 

Dengan kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan secara daring dengan menerapkan Metode Pembelajaran Eksperimen dan pemanfaatan media sosia Facebook, guru berharap hal ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan Motivasi Belajar, dan juga Kemampuan Menulis  sebuah teks, pada peserta didik kelas X-IPA 5 SMAN.

Kelebihan dari Metode Pembelajaran Eksperimen diantaranya dapat melatih kemampuan peserta didik dalam menciptalan sesuatu, berdiskusi, peserta didik menjadi lebih aktif, lebih bersemangat dan berani dalam mengemukakan pendapat dan berkarya, dapat menimbulkan motivasi peserta didik, dan dapat meningkatkan kerja keras peserta didik, lebih giat.

Post a Comment for "CONTOH PTK MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK PANDEMI COVID"